Total Pageviews

Saturday, September 29, 2012

Beginilah Anak Muda Indonesia Memandang Masa Depan!!!

Mahalnya biaya pendidikan ternyata membuat banyak anak muda di Indonesia pesimis terhadap masa depannya, terutama mereka yang berasal dari keluarga miskin.
Umumnya anak muda di Indonesia yakin pendidikan sebagai jaminan masa depan yang lebih baik. Namun anak muda dari keluarga kurang mampu umumnya menganggap masa depan mereka suram karena biaya pendidikan mahal buat mereka sehingga sulit diakses.
Demikian hasil survei yang dilakukan Pamela Nilan, seorang Guru Besar dari Universitas Newcastle, Australia. "Hasil survei yang kami lakukan menyebutkan anak muda dari kelas sosial bawah di Indonesia merasa tidak mempunyai peluang besar di masa depan karena faktor ekonomi. Salah satunya adalah biaya pendidikan yang mahal," kata Nilan dalam kuliah umum Indonesian Youth in the New Millenium: What do they think lies head, di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Senin (11/6/2012).
Lebih lanjut ia menjelaskan, impian anak muda terhadap masa depan yang sukses dipengaruhi oleh status sosial ekonomi mereka. Anak muda dari kelas sosial bawah cenderung melihat bahwa kurangnya uang, akses, kesempatan dan sumber daya sebagai hambatan untuk meraih kesuksesan mereka.
"Sementara pada anak muda dari kelas sosial atas, hambatan untuk meraih sukses justru terletak pada sifat negatif dari diri mereka sendiri," ungkapnya.
Dari ribuan pemuda yang disurvei di sembilan lokasi, Jakarta, Bali, Solo, Jogjakarta, Banjarnegara, Lombok, Flores, Sorowako dan Sumatra Barat menganggap, masa depan mereka akan baik apabila mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik.
"Mayoritas mereka menginginkan karir dan pekerjaan yang lebih baik daripada orang tua mereka. Sepertiga pemuda yang disurvei menginginkan pekerjaan sebagai professional. Kalangan perempuan lebih menginginkan pekerjaan professional dibanding laki-laki. Sebagian besar dari mereka menginginkan bekerja di sektor swasta, dan hanya 7,6% tertarik pada pekerjaan sebagai pegawai negeri," kata Nilan.

0 komentar:

Post a Comment